(Isteri-isteri kalian adl sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladangmu itu bagaimana saja kamu kehendaki)-Qs. Al Baqarah: 223-, yaitu satu arah, maksud dari satu arah adl dari arah mana saja kamu datangi asalkan sasarannya satu, yaitu kemaluan. [HR. Darimi No.1099].
[[[]]]
Aku telah menunjukkan hafalan Al Qur`an kepada Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu sebanyak tiga kali, aku berhenti di setiap ayat & aku menanyakan kepadanya tentang apa ayat tersebut turun?
Dan & di mana ia diturunkan?, aku bertanya: Wahai Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu, Bagaimana pendapatmu tentang firman Allah subhanallahu wa ta'ala: FAIDZAA TATHAHHARNA FA`TUHUNNA MIN HAITSU `AMARAKUMULLAHU (Maka apabila mereka telah suci, maka datangilah mereka dari arah yg perintahkan kepada kalian)-Qs. Al Baqarah: 222-, ia menjawab: Di tempat yg Ia perintahkan kepada kalian untuk dijauhi (ketika mereka sedang haid, yaitu kemaluan). [HR. Darimi No.1100].
[[[]]]
(Maka datangilah mereka di tempat yg Allah subhanallahu wa ta'ala perintahkan kepada kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 222), ia berkata:
Mereka diperintahkan untuk mendatangi (isteri mereka) di tempat yg mereka dilarang untuk melakukannya (disaat haid) . [HR. Darimi No.1101].
[[[]]]
(Maka datangilah mereka di tempat yg Allah subhanallahu wa ta'ala perintahkan kepada kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 222), ia berkata:
Dari arah sucinya (kemaluan) . [HR. Darimi No.1102].
[[[]]]
(Dan kalian tinggalkan apa yg Allah subhanallahu wa ta'ala ciptakan untuk kalian dari isteri-isteri kalian) ' (Qs. As Syu'ara`: 166), ia berkata:
Demi Allah, itu adl kemaluan. [HR. Darimi No.1103].
[[[]]]
(Isteri-isteri kalian (bagaikan) sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladang kalian sesuai kehendak kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 223), ia berkata:
Itu adl kemaluan. [HR. Darimi No.1104].
[[[]]]
Orang-orang Yahudi tak menggubris apa yg ditegaskan oleh kaum muslimin, mereka mengatakan: 'Wahai para sahabat Muhammad, sesungguhnya Demi Allah kalian tak boleh mendatangi isteri-isteri kalian kecuali dari satu arah saja.' Al Hasan berkata:
'Maka Allah subhanallahu wa ta'ala menurunkan ayat: '(Isteri-isteri kalian (bagaikan) sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladang kalian sesuai kehendak kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 223). Maka Allah subhanallahu wa ta'ala membiarkan orang-orang mukmin (memenuhi) kebutuhan mereka'. [HR. Darimi No.1105].
[[[]]]
(Maka datangilah sawah ladang kalian sesuai kehendak kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 223), ia berkata:
Datangilah ia dari arah depan & arah belakangnya selama masih di tempat kedatangan (kemaluan). [HR. Darimi No.1106].
[[[]]]
Dahulu orang-orang jahiliyah berbuat terhadap wanita haid seperti yg dilakukan oleh orang-orang Majusi, hal itu kemudian disebutkan kepada Rasulullah , maka turunlah ayat: '(Dan mereka bertanya tentang haid, katakanlah haid itu adl kotoran, maka jauhilah isteri-isteri kalian di saat haid & janganlah kalian dekati mereka hingga mereka suci) ' (Qs. Al Baqarah: 222), tidaklah urusan tentang mereka itu kecuali semakin tegas. [HR. Darimi No.1107].
[[[]]]
(katakanlah haid itu adl kotoran…) ' (Qs. Al Baqarah: 222), ia berkata, Maksudnya adl darah. [HR. Darimi No.1108].
[[[]]]
(katakanlah haid itu adl kotoran…) ' (Qs. Al Baqarah: 222), ia berkata, Maksudnya adl darah. [HR. Darimi No.1109].
[[[]]]
(Isteri-isteri kalian bagaikan sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladang kalian sesuai kehendak kalian) ', (Qs. Al Baqarah: 223), ia berkata:
Jika kamu berkehendak, maka jauhilah dia, & jika kamu kehendaki, maka jangan kamu jauhi dia. [HR. Darimi No.1110].
[[[]]]
Terserah kepadamu, yakni mendatanginya pada kemaluan. [HR. Darimi No.1111].
[[[]]]
orang-orang Yahudi mengatakan kepada kaum muslimin: 'Barangsiapa menggauli isterinya dari arah belakang maka anaknya akan lahir dgn juling matanya, ' maka Allah Subhanallahu wa Ta'ala menurunkan ayat: '(Isteri-isteri kalian bagaikan sawah ladang kalian, maka datangilah sawah ladang kalian sesuai dgn kehendak kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 223). [HR. Darimi No.1112].
[[[]]]
(Maka datangilah sawah ladang kalian sesuai dgn kehendak kalian) ' (QS. Al Baqarah: 223), ia berkata:
Suami boleh menggauli isterinya sesuai kehendaknya, berdiri, duduk, dari arah depan atau dari arah belakang. [HR. Darimi No.1113].
[[[]]]
(Maka datangilah mereka dari arah yg Allah subhanallahu wa ta'ala perintahkan kepada kalian) ' (Qs. Al Baqarah: 223), ia berkata:
Dari kemaluannya. [HR. Darimi No.1114].
[[[]]]